DEMOKRASI News – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhyono (SBY) dikabarkan menerima sejumlah pengurus pusat partai di perpustakaan pribadinya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Ahad, 31 Januari lalu.
Dalam pertemuan ini, Ketua Umum Partai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memaparkan upaya pengambilalihan partai yang dilakukan sejumlah kader dan diduga melibatkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Menurut AHY, ayahnya sepakat bahwa upaya pengambilalihan Demokrat bukan lagi permasalahan internal partai. Sebab, ada nama Moeldoko, Panglima Tentara Nasional Indonesia era pemerintahan SBY.
“Dengan adanya keterlibatan Moeldoko, gerakan ini wujud intervensi dari pihak eksternal yang mengancam kedaulatan dan kehormatan Demokrat,” kata AHY dalam wawancara tertulis, seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 8 Januari 2021.
Rapat di Cikeas itu berlangsung selama tiga jam, dimulai pada pukul 09.00 WIB. Sebelum rapat yang bertempat di perpustakaan pribadi SBY, mereka menyantap sarapan bubur Cianjur di lapangan voli Lavani, klub bola voli milik SBY.
Ada tiga belas orang elite Demokrat yang hadir. Di antaranya Sekretaris Jenderal Demokrat Teuku Riefky Harsya, Wakil Ketua Umum Edhie Baskoro Yudhoyono, Kepala Badan Pemenangan Pemilu Andi Arief, Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Herman Khaeron, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Andi Mallarangeng.
Dua orang yang hadir dalam pertemuan itu bercerita, setelah mendengarkan penjelasan AHY, SBY mengatakan di partai politik mana pun wajar ada ketidaksukaan kader. SBY berujar dia dan para ketua umum Demokrat sebelumnya juga mengalami hal itu.
Komentar