DEMOKRASI News – Usai Pangdam Jaya Dudung Abdurachman melontarkan peringatan tegas soal baliho Habib Rizieq Shihab dan FPI, tim gabungan langsung bergerak melakukan ‘pembersihan’.
Dilansir PojokSatu.id dari Antara, tim gabungan itu terdiri dari TNI, Polri dan Sat Pol PP berjumlah sekitar 500 personil.
Tim itu langsung dipimpin Dandim 05/01 JP BS, Kolonel Inf Luqman Arief.
“Ini bagian dari kegiatan tiga pilar sebagai patroli pengamanan dan kami juga melakukan pelepasan baliho-baliho yang terpasang tidak sesuai aturan,” kata Luqman.
Selain menerjukan personil, juga diturunkan empat panser anoa serta puluhan motor yang dikendarai personil TNI atau Brimob Polri.
Tim gabungan bergerak dari Monas menuju Jalan Budi Kemuliaan.
Kemudian berbelok ke arah Jalan Abdul Muis, lalu ke arah Pasar Tanah Abang, lalu mengarah ke kawasan Petamburan.
Selanjutnya menuju Bundaran Semanggi dan mengarah ke Jalan Jendral Sudirman dan kembali lagi ke Monas.
“Dari jalur yang kami lewati kurang lebih ada 10 baliho liar yang kami amankan,” ujar Luqman.
Selain menertibkan baliho Habib Rizieq yang dipasang pendukungnya, tim gabungan juga menertibkan baliho-baliho partai dan Waskita.
Luqman memastikan, kegiatan serupa akan terus dan rutin dilaksanakan.
Hal itu untuk memastikan keamanan di Jakarta Pusat tetap kondusif dan aman serta bersih dari baliho-baliho tidak berizin.
Untuk melakukan hal ini, TNI berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait.
“Kami koordinasi dengan Kesbangpol DKI, Satpol PP dan kepolisian agar wilayah Jakarta Pusat ini tidak lagi dihiasi baliho-baliho tidak berizin,” ujar Luqman.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengirimkan peringatan tegas kepada FPI.
Menurutnya, ormas tersebut sudah bertindak sesuka hati dan tak mengindahkan hukum yang berlaku di Indonesia.
Peringatan keras Dudung ini menanggapi pencopotan baliho Habib Rizieq oleh anggota TNI yang diakuinya adalah atas perintahnya.
“Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu perintah saya,” ungkapnya.
Hal itu dilakukan lantaran beberapa kali upaya Sat Pol PP mencopot baliho tersebut gagal. Karena setelah dicopot, FPI kembali memasangnya.
Untuk pemasangan baliho atau spanduk, Dudung menegaskan bahwa semua pihak, tanpa terkecuali, harus taat hukum.
Pemasangan pun harus sesuai lokasi yang sudah ditentukan dan harus membayar pajak.
“Jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar, enggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya,” tegas Dudung.
Bahkan, Dudung menyatakan akan membersihkan seluruh baliho dan spanduk Habib Rizieq yang mengganggu.
Apalagi, dalam spanduk atau baliho itu disisipkan ajakan revolusi yang menurutnya jelas mengganggu persatuan bangsa Indonesia.
“Saya katakan, itu perintah saya. Dan ini akan saya bersihkan semua.” kata Dudung.
“Tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam,” tekan dia.
Dudung menilai FPI saat ini sudah merasa paling benar dengan segala tindakan yang dilakukannya.
“Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya,” ingatnya.
Bahkan, Dudung pun mengusulkan agar FPI dibubarkan saja.
“Kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari,” tegas Dudung.
Karena itu, Dudung menegaskan bahwa TNI tak akan segan-segan menindak pihak-pihak yang mengancam persatuan Indonesia.
“Saya peringatkan dan saya tidak segan menindak dengan keras,” ingatnya.
“Jangan coba menganggu persatuan dan kesatuan. Jangan merasa mewakili umat Islam,” tegas Dudung lagi.[Psid]