Perayaan tersebut menimbulkan kemarahan karena melibatkan minuman beralkohol serta pria dan wanita yang menari bersama dan parahnya digelar di situs suci umat Muslim.
Islam melarang minuman beralkohol, dan tarian campuran juga termasuk sesuatu yang kontroversial di banyak bagian masyarakat Palestina yang dikenal konservatif.
Sejumlah orang Palestina lainnya, yang tampaknya marah dengan apa yang mereka anggap sebagai penodaan situs, datang dan menghadapi mereka.
Para pengunjung pesta memberi tahu para pendatang baru bahwa mereka telah mendapat izin dari Kementerian Pariwisata Otoritas Palestina di Ramallah untuk mengadakan acara tersebut.
“Wiski! Alkohol! Perempuan! Kementerian Pariwisata, ini bukan moral agama. Faktanya, ini bukan moral,” kata salah satu demonstran yang marah saat dia merekam situasi di tempat itu oada malam kejadian, seperti dikutip dari Times Of Israel, Senin (29/12).
Masjid Nabi Musa adalah situs ziarah Tepi Barat yang terkemuka. Setiap tahun di musim semi, Muslim Palestina berjalan kaki ke masjid yang terletak di antara Yerusalem dan Jericho itu.
Sebagian besar orang yang bersuka ria pada Sabtu (26/12) malam adalah warga Arab Israel atau warga Palestina di Yerusalem Timur, dan masalah tersebut saat ini sedang diproses oleh Polisi Israel. Seorang juru bicara Divisi Tepi Barat polisi tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh telah mengumpulkan komite investigasi untuk menyelidiki insiden itu, kata juru bicara pemerintah Palestina, Ibrahim Milhem.
“Saya merasa jijik dan murka dengan apa yang terjadi di masjid Nabi Musa… Saya belum tahu siapa yang bertanggung jawab atas dosa ini, tapi siapa yang akan menerima hukuman yang sesuai dengan kekejaman yang dilakukan. Masjid adalah rumah Tuhan; kesuciannya adalah kesucian agama itu sendiri,” kata Mahmoud al-Habbash, penasihat urusan agama Presiden Palestina.
Masjid Nabi Musa sebagian besar terletak di Area C, yang berarti bahwa Kesepakatan Oslo menetapkan wilayah tersebut berada di bawah keamanan penuh dan kendali sipil Israel.
Pasukan keamanan Israel tiba di tempat kejadian pada malam hari ketika konfrontasi terjadi.
“Ada tentara Israel di sana, tapi insiden itu ditangani oleh Polisi Israel dan institusi Palestina,” kata juru bicara tentara Israel, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Komentar