DEMOKRASI News – Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menilai isu radikalisme hingga Taliban biasanya diembuskan pihak yang kepentingannya terganggu oleh kerja lembaga antirasuah.
“Kawan-kawan sudah bisa menandai bahwa bila isu itu diembuskan, biasanya ada kepentingan mereka yang terganggu di KPK,” kata Novel seperti melansir, Senin (25/1).
“Dan selama ini memang demikian, bila KPK sedang bekerja benar untuk perangi korupsi, maka mereka (para pendukung koruptor) menyerang menggunakan isu itu,” sambungnya.
Dia tidak memungkiri bahwa penggunaan isu Taliban cukup berhasil karena masih banyak orang yang percaya. Hanya saja, menurut dia, belakangan masyarakat sudah mafhum bahwa isu tersebut hanya untuk mengganggu kerja-kerja lembaga antirasuah.
“Tapi setelah sekian lama dan diulang-ulang penggunaan isu itu, rasanya masyarakat semakin paham bahwa upaya mengganggu dan menyerang pemberantasan korupsi dilakukan dengan segala cara, termasuk dengan cara membuat fitnah dan narasi-narasi seperti itu,” imbuhnya.