DEMOKRASI News – Upaya pemerintah memperkuat kerjasama pengembangan industri Kelapa Sawit dengan Malaysia mulai terlihat.
Sebab kemarin, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bersama Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Datuk Mohd Khairuddin Aman Razali melakukan pertemuan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) 2021.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir para pengusaha di kedua negara serta Menteri Pertanian dan Pengembangan Desa Kolombia, Rodolfo Enrique Zea Navarro; Menteri Pangan dan Pertanian Ghana, Owusu Afriyie Akoto; Menteri Pertanian Honduras, Mauricio Guevara Pinto, dan Kepson Pupita, Senior Official Papua New Guinea mewakili Menteri Pertanian.
Dalam paparannya, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia mengajak pemerintah Malaysia bersinergi membangun kesamaan pandangan dan kebijakan, dalam menghadapi diskriminasi atau kampanye negatif mengenai kelapa sawit.
Manurut Airlangga, hal ini penting dilakukan untuk pengembangan produk hilir Kelapa Sawit kedua negara di pasar global.
“Kedua negara harus bekerjasama secara optimal untuk meningkatkan penerimaan produk sawit di pasar dunia,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (27/2).
“Sehingga pengembangan produk hilir sawit menjadi pilihan dengan memperhatikan peningkatan nilai tambah produk,” sambungnya.
Dalam pertemuan ini, Airlangga juga menyampaikan apresiasi yang disampaikan pemerintah Indonesia terkait pembentukan Scientific Committee (Komite Sains) di bawah CPOPC.
Katanya, komite tersebut bertujuan menjawab kampanye negatif di berbagai negara terkait produk-produk kelapa sawit. Yakni dengan fakta atau narasi yang berbasis sains ataupun kajian ilmiah.
Komentar