DEMOKRASI News – Secara politik penunjukan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri mengindikan makin kuatnya pengaruh Presiden Joko Widodo.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengamati, penunjukan mantan ajudan Presiden Jokowi selama 2014-2016 itu merupkan bukti keberanian orang nomor satu Indonesia itu menghilangkan kontestasi dalam seleksi Kapolri.
Bahkan, Dedi menganalisa Jokowi ingin memastikan tidak ada kepentingan selain dirinya sendiri.
“Usulan calon Kapolri tunggal indikasikan kuatnya pengaruh Jokowi, keberanian menghilangkan kontestasi dalam seleksi Kapolri penanda kuat jika Presiden ingin memastikan tidak ada kepentingan lain selain dirinya sendiri,” demikian analisa Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (13/1).
Lebih lanjut Dedi mengamati, keberanian Jokowi menunjuk mantan Kapolres Solo itu akan membuat Sigit sebagai Pemimpin Korps Bhayangkara memiliki loyalitas lebih pada Jokowi secara personal.
Artinya, kadar loyalitas Kapolri baru lebih dominan pada individu ketimbang institusional.
“Secara psikologi akan membuat Kapolri baru jauh lebih loyal pada Presiden secara personal, dibanding pada presiden secara institusional,” demikian catatan Dedi.
Jauh-jauh hari penunjukan Sigit sebagai Kapolri sudah diduga oleh berbagai kalangan.
Komentar