Saat ini, halaman Facebook dari semua situs berita lokal dan global Australia tidak tersedia untuk diakses warga di Australia dan di seluruh dunia.
Beberapa halaman kesehatan dan darurat juga diblokir termasuk Biro Meteorologi Australia, Departemen Kesehatan Queensland, dan Penampungan Wanita Hobart.
“Jadi Facebook telah memutuskan bahwa pemberitahuan peringatan kebakaran hutan untuk orang-orang yang berpotensi dalam bahaya langsung tidak boleh diberitahukan kepada mereka karena platform tidak akan menghasilkan satu sen pun untuk mereka adalah cara yang tepat untuk maju?” tulis seorang pengguna Twitter.
“Facebook telah mematikan semua penerbit Australia karena mereka keberatan dengan undang-undang yang disahkan oleh pemerintah yang demokratis. Saatnya mengirimi Mark Zuckerberg pesan #deletefacebook,” tulis pengguna Twitter yang lain.
Facebook melawan undang-undang baru Australia karena mereka mengatakan undang-undang itu tidak mencerminkan cara kerja internet, dan secara tidak adil menghukum
platform mereka.
“Tindakan yang kami lakukan difokuskan pada membatasi penerbit dan warga di Australia untuk berbagi atau melihat konten berita Australia dan internasional. Karena undang-undang tidak memberikan pedoman yang jelas tentang definisi konten berita, kami telah mengambil definisi yang luas untuk menghormati undang-undang yang telah dirancang,” jelas salah seorang juru bicara Facebook.
Dia juga bilang, Facebook akan mengembalikan setiap halaman yang secara tidak sengaja terkena dampak.
Facebook juga mengatakan bahwa berita hanya mencapai 4% dari apa yang dilihat orang di situsnya.
Sebuah studi Universitas Canberra tahun 2020 menemukan 21% orang Australia menggunakan media sosial sebagai sumber berita utama mereka, sementara 39% populasi menggunakan Facebook untuk menerima berita.
Menurut penelitian oleh Roy Morgan, pada 2019, Facebook adalah platform media sosial paling populer di Australia, digunakan oleh lebih dari 17,1 juta warga Australia dalam periode empat minggu.
Komentar