oleh

Jangan Mau Dibodohi, Ustaz Ini Sebut COVID Cuma Akal-akalan Bisnis

“Jangan takut! Ini di jalan-jalan, orang yang pakai masker takut-takut (sama yang enggak pakai), kayak yang paling sehat, padahal bengek. Jadi ada pembelahan masyarakat dengan (kewajiban memakai) masker ini,” sambungnya.

Pria yang dikenal keras saat berdakwah itu menambahkan, sejak dulu dia tak pernah mau memakai masker. Sebab, menurutnya, COVID-19 hanya sekadar permainan bisnis, alias akal-akalan pihak tertentu. “Saya enggak pernah pakai masker. Begitu pemerintah umumkan karantina rumah tangga, Allahuakbar, tiga bulan saya enggak ke luar rumah.”

“Ini kan permainan (bisnis) WHO yang bersekutu dengan mafia-mafia. Makanya ujung-ujungnya rapid test harus bayar,” tegasnya.

Yahya Waloni mengingatkan, sakit dan mati sejatinya sudah digariskan Tuhan. Maka, berkaca dari hal itu, masyarakat diminta jangan terlalu takut dengan COVID-19.

Baca :  Isolasi Mandiri, Anies Baswedan Berpesan Kepada Jajaran Pemprov Agar Tetap Giat Bekerja

“Enggak usah lari, jangankan penyakit, mati pun kita enggak bisa menghindar. Kalau udah waktunya, mau lari ke mana?” ucapnya.

Ia sekali lagi menegaskan, pandemi yang sedang melanda kita saat ini mungkin hanya sekadar permainan bisnis. Itulah mengapa, kata dia, umat Islam sebaiknya buka mata. Jangan mau dibodohi-bodohi pihak tertentu.

“Entah (COVID-19) ada atau tidak, yang saya tahu ujung-ujungnya bisnis. Ini yang lain di kantor-kantor dan di hotel-hotel pura-pura pakai masker. Padahal udah setengah mati bernafas.”

“Bukan melawan, Kok jadi ustaz melawan? Tidak melawan. Tapi kita menjelaskan pada umat untuk cerdas memahami segala bentuk realitas. Umat Islam ini jangan terlalu bodoh. Apa yang dikatakan (pemerintah), iya iya saja,” kata dia.[Ljs]

Komentar