oleh

Hibah Ke Museum SBY-Ani Dinilai PDIP Sakiti Rakyat, Demokrat Jatim Sindir Bantuan Pemugaran Museum Bung Karno

DEMOKRASI News – Pemberian dana hibah dari APBD Pemerintah Provinsi Jatim untuk membantu pembangunan Museum SBY-Ani di Pacitan masih jadi bola panas di masyarakat.

Dana hibah tersebut dinilai anggota DPRD Jatim fraksi PDI Perjuangan, Deni Wicaksono, telah menyakiti hati rakyat yang tengah kesusahan akibat pandemi.

Namun, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim, Sri Subianti, justru keheranan atas sorotan PDIP terhadap bantuan dana hibah sebesar Rp 9 miiar untuk pembangunan Museum SBY-Ani.

“Kok pemberian bantuan tersebut disorot. Di mana salahnya dan tujuannya untuk mengangkat perekonomian Pacitan dengan menciptakan sebuah destinasi wisata baru skala nasional di Pacitan,” katanya, Rabu (17/2), dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Sri Subianti mengatakan, selama ini Partai Demokrat tak pernah mempermasalahkan pemugaran museum Bung Karno di Blitar yang menelan angka Rp 40 miliar.

“Pemugaran museum Bung Karno di Blitar dan museum SBY-Ani di Pacitan juga sama-sama dapat bantuan keuangan dari pemerintah. Justru pemugaran museum Bung Karno menelan angka Rp 40 M. Lalu tiba-tiba museum SBY-Ani yang mendapat bantuan Rp 9 M disebut menyakiti rakyat, tentunya ini pemahaman yang sempit,” ungkapnya.

Demokrat, kata Sri Subianti, tak pernah mempersoalkan adanya museum mantan presiden karena selalu menghargai dan menghormati kebijakan daerah tempat Presiden dilahirkan.

“Kalau Demokrat mendirikan museum SBY-Ani di Pacitan tentunya wajar karena di sana Pak SBY dilahirkan,” ujarnya.

Ditambahkan Sri Subianti, dalam museum SBY-Ani tersebut nantinya akan berisikan sejarah perjalanan hidup SBY sebagai Presiden RI ke-6. Di sana akan diisi diorama dan koleksi perjalanan hidup SBY mulai karir awal hingga memimpin RI selama dua periode.