oleh

Hibah Ke Museum SBY-Ani Dinilai PDIP Sakiti Rakyat, Demokrat Jatim Sindir Bantuan Pemugaran Museum Bung Karno

“Semua harus mengakui kalau pak SBY dua periode berhasil memimpin Indonesia. Sama dengan museum Bung Karno yang nantinya mengingatkan perjuangannya untuk negara ini bagi generasi penerus. Begitu juga dengan museum SBY-Ani juga akan menceritakan keberhasilan Pak SBY memimpin negara ini bagi generasi penerus,” tuturnya.

Jika museum SBY-Ani dituduh menyakiti rakyat, lanjutnya, justru karena pendapatan per kapita masyarakat Pacitan sangat rendah maka dengan adanya Museum SBY-Ani bisa menjadi salah satu penopang mengangkat perekonomian masyarakat Pacitan yaitu mendatangkan wisatawan.

”Dan tentunya juga selain memberikan pendidikan kepada generasi muda tentang SBY, juga museum ini juga diharapkan mendongkrak wisata di Pacitan dan bisa mensejahterakan masyarakat Pacitan,” ujarnya.

Bantuan keuangan khusus berupa dana hibah dari Pemprov Jatim melalui APBD Pacitan sebesar Rp 9 miliar untuk membangun Museum dan Galeri SBY-Ani di Pacitan ddinilai legislator PDIP Jatim sangat menyakiti hati rakyat.

“Uang rakyat Rp 9 miliar untuk sebuah lembaga yang tujuannya adalah citra politik personal seorang tokoh sangat menyakiti hati rakyat, mengkhianati amanat penderitaan rakyat, apalagi di masa pandemi Covid-19 di mana rakyat sedang kesusahan,” tegas anggota DPRD Jatim Deni Wicaksono kepada media, Rabu (17/2).

APBD, lanjut Deni, adalah instrumen fiskal yang mestinya digunakan berdasarkan skala prioritas mengingat keterbatasan anggaran. Saat ini, yang urgen adalah membantu rakyat miskin. Apalagi, Pacitan termasuk salah satu sentra kemiskinan di Jatim.

“Kemiskinan di Pacitan sangat tinggi, yaitu 14,54 persen per 2020. Ini termasuk yang tertinggi di Jatim. Demikian pula pendapatan per kapita rakyat Pacitan baru Rp28 juta per orang per tahun, hanya separo dari rata-rata pendapatan per kapita di Jatim,” pungkasnya.[Rmol]