DEMOKRASI News – Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda terlibat adu argumen dengan Ustaz Tengku Zulkarnain soal arogansi mayoritas dan minoritas di twitter.
Abu Janda menyebut yang arogan di Indonesia itu agama Islam kepada buadaya asli kearifan lokal.
“Yang arogan di Indonesia itu adalah islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. haram-haramkan ritual sedekah laut, sampe kebaya diharamkan dengan alasan aurat,” kata Permadi Arya membalas cuitan @ustadtengkuzul.
Abu Janda membagikan tangkapan layar berita berjudul “Tradisi Sedekah di Laut Bantul Dibubarkan, Warga: Mereka Bilang Syirik”.
Ia juga membagikan foto spanduk bertuliskan “Pemutaran Wayang Kulit Bukan Syariat Islam”.
Menurut Abu Janda, larangan pemutaran wayang kulit merupakan bentuk arogansi Islam terhadap kearifan lokal.
“Ritual tradisi asli dibubarin alasan syirik, pake kebaya dibilang murtad, wayang kulit diharamin.. dan masih banyak lagi upaya penggerusan pemusnahan budaya lokal dengan alasan syariat.. kurang bukti apalagi islam memang arogan terhadap kearifan lokal?,” cetus Abu Janda melalui akun Twitter pribadinya, @permadiaktivis1, Senin (25/1).
Sebelumnya, mantan Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Ustadz Tengku Zulkarnain menanggapi ‘pemaksaan’ pemakaian hijab kepada siswi non muslim di SMKN 2 Padang, Sumatera Barat.
“Awalnya ditekankan non muslimah TIDAK BOLEH DIPAKSA Pakai Kerudung. Ujungnya Berkerudung adalah himbauan bukan kewajiban. Ujungnya karena himbauan maka muslimah pun boleh TIDAK BERKERUDUNG, karena jika dipaksa akan melanggar HAM. Hemm, Ruwet. Waspada Islam Diporoti,” tulisnya.
Tengku Zul membandingkan kasus pemakaian jilbab pada siswi non muslim di Padang dengan kasus pembunuhan 6 laskar FPI di Tol Cikampek.
“Kasus Pembunuhan 6 Lasykar Diputuskan sebagai bukan Pelanggaran HAM. Eh, Giliran Kasus Jilbab di Sumatera Barat KPAI menyatakan itu Kasus Pelanggaran HAM. Apa tidak bingung semua…? Bagaimana prof @mohmahfudmd?”…bingung bingung aku bingung cereret,” cuitnya.
Komentar